Besi apakah yang dirahmati Allah itu?
Mari kita buka terlebih dahulu surah tentang besi (al Hadid). Dalam surah al Hadid terdapat 29 ayat, namun hanya 1 kali Allah menyebut kata “besi” yaitu pada ayat 25. Coba kita perhatikan dari ayat sebelumnya, dimana Allah sebutkan 2 golongan manusia yang suka berlomba-lomba.
Pada ayat 20, Allah menyebutkan tentang orang-orang yang pandai berlomba untuk kehidupan dunia, seperti berbangga atas kekayaan yang dimiliki, anak keturunan atau ketenaran semata. Dan di ayat 21 nya, Allah menyebutkan tentang orang-orang yang pandai berlomba untuk kehidupan akhirat, seperti mendapat ampunan Allah dan balasan di surga.
Kedua ayat ini temanya sama yaitu manusia yang sedang berlomba-lomba. Namun tema yang sama, bukan berarti tujuannya sama juga bukan? Di ayat 20 adalah orang-orang yang tujuannya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia, sebaliknya di ayat 21 adalah orang-orang yang tujuannya untuk kebahagiaan akhirat.
Menarik kaitannya dari 2 ayat ini dengan ayat ke 25 yang akan kita kupas hikmahnya.
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Hadid: 25)
Allah menyebutkan وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيد dimana ini bisa diartikan juga dengan kalimat “Dan kami menurunkan besi” kata menurunkan ini menjadi bukti kekuasaan Allah.
Bahwa sesungguhnya besi ini Allah yang turunkan ke bumi, bukan dikeluarkan dari bumi, satu poin yang dapat kita paham. Bahwa besi itu ternyata bukan bagian dari bumi itu sendiri, melainkan benda langit yang Allah turunkan melalui sebuah proses.
Poin menarik selanjutnya Allah sebutkan, bahwa besi juga memiliki kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (agar bisa dipergunakan manusia), dan sudah terbukti hari ini banyak sekali alat-alat yang berasal dari besi itu dapat memudahkan aktivitas sehari-hari manusia. Contohnya, kendaraan, alat rumah tangga, alat tulis, alat komunikasi, dll.
Poin paling menarik disini adalah ketika Allah menyebutkan “dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong agama(Nya) dan Rasul-rasulNya.” Kata menolong agama Allah sendiri biasa kita sebut sebagai JIHAD. Ya… bahkan para rasul dan para sahabat dahulu, sudah menggunakan besi ini untuk berjihad, salah satunya adalah pedang. Dimana mereka menggunakan karunia Allah berupa besi ini untuk menolong agama Allah.
Maka apa kaitannya dengan aktivitas kita hari ini?
Ya.. ketika orang kafir hari ini berlomba-lomba untuk menentang agama Allah dengan cara membuat alat yang menyibukkan manusia pada hal-hal yang tidak bermanfaat. Contohnya, handphone dengan aplikasi yang melenakan, kendaraan begitu menarik sehingga banyak manusia berbangga-bangga, dan masih banyak lagi. Yang intinya mereka menggunakan besi tersebut untuk hal yang melalaikan manusia dari mengingat Allah.
Namun berbeda dengan orang beriman lagi berakal, mereka berlomba-lomba membuat karya dengan pulpennya, dengan handphonenya, dengan bukunya, dengan laptopnya dan masih banyak lagi. Dimana dengan itu semua mereka bisa membuat karya yang bermanfaat untuk umat dan generasi selanjutnya. Mereka membuat jejak-jejak kebaikan, sebagaimana para ulama yang tak henti membuat karya dengan pena mereka. Maka seharusnya kita hari ini yang Allah pilih untuk menjadi penuntut ilmu, sudah lebih lihai jari-jemarinya untuk menuliskan satu dua kalimat kebaikan yang bermanfaat untuk umat. Setuju kawan?
Masa sih, kita mau kalah sama orang-orang kafir di luar sana. Mereka saja semangat untuk menjerumuskan manusia pada kebatilan. Masa kita tidak semangat menarik manusia kepada jalan kebenaran?
Pun jangan hawatir untuk para ummahat, yang tidak bisa berkarya dengan tulisan, karena karya tidak selalu tentang tulisan. Bukankah di rumahmu ada spatula? Kompor? Alat penggoreng? Atau alat masak lainnya. Yang dimana itu menjadi alat jihadmu, bayangkan para ummahat bertempur di dapur untuk membuat karya berupa makanan yang halal lagi thayyib untuk keluarga. Kemudian dari makanan itu menghasilkan energi di tubuh anak-anaknya yang hendak menuntut ilmu dan suami yang hendak berangkat jihad mencari nafkah. Bukankah hal tersebut juga mulia? Bahkan Allah Rahmati? Yapp..
Maka, bukan hanya jihad berperang ya kawan. Tapi apapun yang Allah karuniakan hari ini pada kita, maksimalkan untuk menolong agama Allah. Tidak mudah, tapi mudah-mudahan Allah mudahkan untuk kita semua. Ingat janji-Nya dalam surah Muhammad ayat 7 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Artinya : “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Mau ditolong Allah, kan?
Yuk, kalau mau. Kita bareng-bareng berjuang ya...