Banyak sekali amal-amal yang ujungnya menyerupai amal Dunia, namun sebenarnya merupakan amal Akhirat karena baiknya niat. Dan tidak sedikit amal yang ujungnya seperti amal Akhirat, namun kemudian menjadi amal Dunia karena buruknya niat. Menuntut ilmulah karena mencari pahala, maka berbahagialah ia dengan karunia dari Allah.
Alangkah ruginya seorang penuntut ilmu, jika hanya karena untuk memperoleh sesuatu dari manusia.
Dunia adalah perkara yang sedikit, dan orang yang mencintainya adalah sehina-hinanya sesuatu yang hina.
Dunia dengan sihirnya membutakan dan menenggelamkan seseorang dalam lautan kehinaan.
Sesungguhnya tawadhu’ itu termasuk sifat orang yang bertakwa kepada Allah. Dengan takwa ia dapat meraih derajat yang tinggi.
Dan kesombongan merupakan hak khusus bagi Allah, maka jauhilah dan hindarkan diri dari kesombongan.
Sebaik-baik penuntut ilmu itu adalah mereka yang mampu bersabar mengendalikan apa yang diinginkan dalam urusan Dunia.
Ingatlah, jika engkau ingin memperoleh ilmu pengetahuan, maka harus ada tekad yang besar, kesabaran, bekal yang cukup, petunjuk guru serta waktu yang lama.
Ilmu adalah musuh orang yang sombong, bagaikan banjir merusak tempat-tempat yang tinggi.
Segala kemuliaan dapat diraih karena karunia Allah, bukan karena hasil dari kesungguhan kita semata.
Banyak budak menempati kedudukan orang merdeka, dan tidak sedikit orang merdeka menempati kedudukan hamba.
Bersungguh-sungguh itu saat mendekatkan segala perkara yang jauh, dan dapat membuka segala pintu tertutup.
Dengan kadar kelelahan itu, keluhuran dapat digapai. Maka siapakah yang hendak mencari keluhuran di waktu malam?
Engkau ingin mendapatkan kemuliaan tetapi engkau terlelap di malam hari? Padahal orang yang mencari mutiara, ia harus menyelami lautan.
Pangkat yang tinggi dapat diraih dengan cita-cita yang tinggi, keridhoan-Mu wahai Tuhan sekalian manusia.
Barang siapa bercita-cita tinggi tanpa mau bersusah payah, sama saja dengan mengukur umur dalam meraih sesuatu yang mustahil.
Maka tolonglah aku untuk mendapatkan ilmu dan sampaikan aku pada puncak keluhuran.
Oleh: Diah Saraswati
Mahasiswi AGA4