SEGENGGAM KERINDUAN

Artikel Dosen    28 May 2024    4 menit baca
SEGENGGAM KERINDUAN

Ditulis oleh Ustadz Djalal Abu Fahd, Lc.

 

Dia tersenyum pada senyummu, bahagia atas kebahagiaanmu, mengambil sebagian kekuatannya untuk diberikan kepadamu, sebagian waktunya untuk mendidikmu, dari istirahatnya untuk bermain denganmu, merawatmu, dan menguatkanmu.

Seringkali ia berdiri di sebuah toko untuk memilih apa yang kamu suka dan membuatmu senang, dia dengan senang hati membayar dan menghabiskan semua uang yang ada di sakunya sehingga dia bisa melihatmu senang dengan sepatu, celana baru, minuman, jaket, kemeja, celana dan segala macam makanan dan minuman kesukaanmu.

Kadang-kadang dia menginginkan sesuatu untuk dirinya sendiri yang dia sukai, tetapi dia mengingat anak-anaknya dan kebutuhan mereka, ia pun mengurungkan  dan mendahulukan mereka daripada untuk dirinya sendiri, melupakan keinginannya sedangkan dia puas dengan itu, karena dia tidak tega memakai apa yang dia cintai sedangkan anak-anaknya menginginkan apa yang mereka sukai.

Dia sangat mencintai anak-anaknya, dia mungkin tidak dapat mengungkapkan cintanya kepada anak-anaknya kecuali dengan kerja keras dan perhatiannya dalam merawat mereka dan kesungguhannya pada pekerjaannya mencari nafkah yang halal, mengajari mereka apa yang halal dan apa yang haram, mengingatkan mereka tentang keutamaan agama dan akhlak yang baik, dan menceritakan kepada mereka kisah-kisah tentang nikmat-nikmat dari Allah, bagaimana Allah  mengutus para Rasul kepada kita sebagai peringatan, mengingatkan  bahwa dunia akan berakhir suatu hari nanti dan tidak akan tersisa melainkan tindakan kita yang kita lakukan selama hidup di dunia, dan kebaikan itu tetap ada dan kejahatan itu cepat berlalu dan terhina,  dia ingin kuburannya dipenuhi dengan sinar cahaya, ketika dia mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anaknya sedang  mereka berada di jalan yang lurus.

 

Cinta dan kasih sayang seorang ibu engkau mengetahuinya semenjak lahir.
Cinta seorang ayah engkau mengetahuinya saat engkau menjadi seorang ayah.

Cinta seorang ibu tak ternilai harganya, sedangkan cinta seorang ayah tidak akan pernah terulang oleh waktu.

 

DIALAH AYAH…

Seorang ayah yang pendiam bukan berarti seorang ayah yang keras, tetapi memang tidak dapat mengungkapkan pikirannya tentangmu kecuali melalui diam dan keheningan ini, ketika pikirannya berputar ke arahmu dan masa depanmu, mencari jalan keluar dari masalahmu, mengurus studimu dan takut bahwa engkau akan jatuh ke dalam kejahatan orang lain, tetapi dia tetap diam dan diam, jadi jangan berpikir bahwa dia tidak suka berbicara denganmu!

Dia tidak seperti itu, ketahuilah bahwa dia ingin sekali memelukmu dan memberi tahumu akan cintanya, tetapi ini bukan bakatnya dan dia tidak bisa melakukannya, jadi maafkan dia dan pahami dan sekali lagi maafkan ayahmu.

Seorang ayah yang keras pun bukan berarti dia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan cinta pada anak-anaknya, karenanya jangan mudah menghakimi ayahmu, barangkali ini cara ayahmu mengungkapkan kasih sayangnya, dia khawatir “beratnya hidup” akan dialami anak-anaknya seperti hidupnya. Jadi maafkan dia dan pahami ayahmu.

Seorang ayah yang penyayang adalah nikmat yang luar biasa, ia adalah kapal yang hebat sekaligus nahkoda terbaik. Dia tahu kapan waktu terbaik memberi pada anak-anaknya dari cinta, kasih sayang, saat mendengarkan dan menyelesaikan permasalahan di dalam keluarga, bahkan sekuat tenaga menjauhkan hal-hal yang menyebabkan konflik dalam keluarga, tetapi hanya sedikit ayah yang mampu melakukan itu, karena itu jangan menganggapnya buruk saat ia tidak berhasil dalam hal seperti ini.

Aroma seorang ayah adalah cerminan pengorbanannya, aroma keagungan dan rasa syukurmu kepada-Nya, tak jarang dia begadang di malam hari, berjalan di siang hari, dan berkeliling di penjuru bumi hanya untuk kebahagiaan dan mencukupi kebutuhanmu, jadi jangan pernah meremehkan dia suatu hari nanti dan jangan berpikir bahwa dia tidak berusaha sebagaimana mestinya, ayah adalah satu-satunya laki-laki  yang menginginkanmu dengan segala ketenangan dan keikhlasannya untuk bangkit, berhasil, bahagia dan sukses.

Ayah adalah simbol rumah, arti sebuah kehangatan di dalamnya, kerutan di wajah, sakit lutut, dan sakit punggung adalah salah satu tanda penderitaan yang dialami seorang ayah, dekat dengannya adalah ibadah dan melihatnya adalah keberkahan, aroma yang kita hirup ketika dia dekat dengan kita adalah kehangatan, kehadirannya adalah ketenangan bagi kita, perjalanannya adalah kehampaan yang mematikan, dan kepulangannya adalah sukacita besar, tidurnya adalah kehilangan sementara, sedangkan kematiannya adalah penyesalan yang tidak dapat diperbaiki dalam hidup kita!

Ayah, tahukah kamu apa itu seorang ayah. Hari-hari mungkin sulit baginya dengan keadaan mereka, dia kadang-kadang gagal dan menurun dalam pekerjaan, kesehatan yang mulai berkurang, tetapi bagaimanapun juga: dia adalah seorang yang galak berjuang untukmu, dia tidak bisa memejamkan matanya ketika engkau berada dalam kesusahan atau situasi yang sulit !

 

Ayah adalah simbol pengorbanan dan pemberian, cinta dan kelembutan, semangat dan perjuangan, dan sedikit yang memahami arti ayah, dan sedikit yang memahami semua yang telah dilakukan oleh seorang ayah pada anak-anaknya.

Jika ayahmu masih hidup, jangan pernah tinggalkan cium tangannya sebagai tanda pengakuan akan keutamaan dan kedudukan  yang dimiliki ayahmu. Beratnya hidup dan beragam kesulitan yang dihadapinya tidak saja nampak pada wajah, bekas luka di tubuh, tetapi  pada level jiwa yang mencapai tahap kelelahan dan kelemahan, karenanya dia membutuhkanmu untuk menggendongnya di atas punggungmu atau memberinya apa yang pantas dia dapatkan!

Jangan sekali-kali mengeraskan suara pada ayahmu apalagi berkata-kata kasar kepadanya, kalau sudah terjadi sesal diri tiada guna.

Cobalah memahami orang tuamu saat bersama mereka, buat mereka senang dan bahagia, karena saat engkau mengerti mereka mungkin sudah tiada.

 

“Celebrate your parents, when they  are with you – Bahagiakan orang tuamu saat mereka masih bersamamu.”

 

اللهم اغفر لآبائنا وأمهاتنا وارفع درجاتهم في الفردوس الأعلى ثواباً على ما قدموا إلينا من إحسان

 

 

Wa Allahu A’lam Bisshawab

lanjut baca