Peringatan dari Allah Serta Pelanggaran yang Terus Saja Kita Lakukan

Artikel Mahasiswa    07 Feb 2025    1 menit baca
Peringatan dari Allah Serta Pelanggaran yang Terus Saja Kita Lakukan

Sekali lagi kita berduka. Ratusan saudara-saudara kita meninggal tersapu ganasnya gelombang samudera. Puluhan saudara-saudara kita hilang dan belum diketahui nasibnya, ribuan lainnya luka-luka, dan banyak pula luka hati yang dialami oleh kita semua. Kembali, bencana menyisakan kesedihan yang begitu mendalam.

Ini bukanlah yang pertama, melainkan sudah berulang kali. Dapatkah kita mengambil pelajaran dari semua kejadian itu? Belum cukupkah kejadian-kejadian itu menjadi peringatan untuk kita? Peringatan akan pastinya kematian, adanya perjalanan setelah kematian, serta adanya pertanggungjawaban atas setiap amal.

Saat ajal mendatangi siapa saja tanpa kenal usia, sudah siapkah kita jika saat ini pula harus menghadap-Nya? Saat orang-orang dari tempat yang jauh harus mengakhiri hidupnya di tanah yang mungkin hanya didatanginya sekali itu, sudah siapkah kita saat ditanya:

“Apa yang kamu lakukan di tempat terakhir kehidupanmu?

Sudah siapkah kamu dibangkitkan sesuai kondisi kematianmu?

Sudah siapkah kamu dimatikan dalam kebiasaanmu?

Sudah siapkah kamu untuk mempertanggungjawabkan setiap amalanmu di dunia?”

Belum cukupkah kejadian-kejadian itu menjadi peringatan untuk kita? Bahwa Allah ﷻ Maha Mampu melakukan segalanya. Mengeluarkan isi Bumi, menghempaskan Laut, mencabut gunung-gunung, bahkan meruntuhkan langit. Itu semua kelak benar-benar akan terjadi.

Belum cukupkah kejadian-kejadian itu menjadi peringatan untuk kita, untuk menyudahi pelanggaran-pelanggaran yang kita lakukan terhadap aturan-Nya? Tidakkah kita khawatir bahwa bisa jadi, karena kemaksiatan yang kita lakukan itulah, segala musibah ini terjadi?

Tidakkah hati kita bergetar takut akan buruknya amal ketika Allah mencabut nyawa kita? Tidakkah kita takut akan menumpuknya dosa yang nantinya akan dihisab? Tidakkah kita mengambil pelajaran dari berbagai kejadian mengerikan itu?

Oleh: Renita Putri Maharani
Alumni AGA 4

lanjut baca