PERBEDAAN YAHUDI & BANI ISRAEL DALAM AL-QUR’AN

Artikel Dosen    23 Feb 2024    5 menit baca
PERBEDAAN YAHUDI & BANI ISRAEL DALAM AL-QUR’AN

Ditulis oleh Ustadz Harun Thoha, Lc
 

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.”
(Al-Maidah: 82)

Allah ﷻ abadikan Yahudi dalam Al-Qur’an. Allah telah menjelaskan karakteristik mereka. Mereka adalah musuh kita. Musuh yang paling keras melakukan permusuhan terhadap kaum muslimin hingga hari kiamat kelak. Masihkah kita tidak sadar akan hal ini?

Banyak dari kita yang masih bingung membedakan siapa itu Yahudi, siapa itu Bani Israel? Bahkan banyak yang menganggap mereka semuanya sama. Yahudi ya Bani Israel, Bani israel ya Yahudi. Inilah yang menyebabkan kebencian historis terhadap seluruh Bani Israel, karena dibangun dari asumsi yang salah. Bukankah Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, hingga Nabi Isa -Alahimussalam- mereka dari Bani Israel? Lalu dimanakah letak perbedaannya? Bagaimana Al-Qur’an membahas keduanya?

Bani Israel

Kata Israel dalam Al-Qur’an bukanlah maknanya negeri penjajah israel yang menduduki Palestina saat ini. Namun Israel adalah nama lain Nabi Ya’qub -‘Alaihissalam-. Kata ini berasal dari dua suku kata; isra (إسرا) artinya hamba dan il (إيل) yaitu Allah. Maka kata Israel bermakna Abdullah (hamba Allah).  Sedangkan Bani Israel berarti mereka keturunan Nabi Ya’qub -‘Alaihissalam-.  

Yahudi

Kata Yahudi (يهودي) dinisbatkan kepada Yahudza (يهوذا) putra ke 4 Nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim -'Alaihimussalam-. Huruf dzal (ذ) diubah menjadi dal (د) karena orang arab terdahulu ketika ada nama asing diserap ke dalam bahas arab akan merubah sebagian huruf aslinya.

Tidaklah seluruh Bani Israel itu yahudi, karena Yahudi merupakan agama sebagian Bani Israel. Mereka berkeyakinan Uzair putra Allah. Jumlah penganutnya pun tidak sebanyak agama-agama lain karena agama Yahudi bukanlah agama dakwah sebagaimana agama Islam. 

Bagaimana Al-Qur’an Berbicara tentang Yahudi dan Bani Israel?

Kata ‘Israel’ disebutkan sebanyak 43 kali dalam Al-Qur’an, sedangkan dengan redaksi ‘Bani Israel’ diulang sebanyak 41 kali pengulangan.  Istilah ‘Bani Israel’ tersebut menunjukkan 4 zaman yang berbeda, yaitu:

  1. Bani Israel sebelum masa Nabi Musa ‘Alaihissalam-, Al-Qur’an menyebutkannya  1 kali yaitu dalam Surat Ali Imran ayat 93
  2. Sebagian besar Al-Quran menyebut bani Isarel di masa Nabi Musa ‘Alaihissalam-, seperti firman Allah ﷻ surat Al-A’raf ayat 138.
  3. Sebagian lainnya Al-Qur’an menyebutkan Bani Israel di masa setelah Nabi Musa ‘Alaihissalam-, seperti firman Allah ﷻ dalam surat Al-Baqarah ayat 246.
  4. Bani Israel di masa Nabi Muhammad ﷺ, seperti firman Allah ﷻ dalam surat An-Naml: 76.

Sedangkan kata ‘Yahudi’ dan turunannya disebutkan sebanyak 21 kali dalam Al-Qur’an. Semuanya mendapat celaan Allah ﷻ. Untuk lebih jelasnya, Silakan baca artikel Tak Ada Baiknya Karakteristik Yahudi dalam Al-Quran. Lalu bagaimana Perbedaan Yahudi dan Bani Israel dalam Al-Quran?

Perbedaan Yahudi dan Bani Israel dalam Al-Qur’an

Bani Israel di zaman nabi Musa -‘Alaihissalam- mereka semua muslim, beriman kepada Nabi Musa dan Nabi Isa ‘Alaihissalam. Sedangkan Yahudi mereka kufur terhadap Nabi Isa dan Nabi Muhammad ﷺ. Apa dalilnya?

Bani Israel di Zaman Nabi Musa -Alaihissalam-

Dalil bahwa bani Israel di zaman Nabi Musa mereka muslim. Allah ﷻ berfirman dalam Surat Yunus ayat 83-85:

فَمَآ ءَامَنَ لِمُوسَىٰٓ إِلَّا ذُرِّيَّةٌ مِّن قَوْمِهِۦ عَلَىٰ خَوْفٍ مِّن فِرْعَوْنَ وَمَلَإِي۟هِمْ أَن يَفْتِنَهُمْ ۚ وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَإِنَّهُۥ لَمِنَ ٱلْمُسْرِفِينَ

83. Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan takut bahwa Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir’aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas.

وَقَالَ مُوسَىٰ يَٰقَوْمِ إِن كُنتُمْ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوٓا۟ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ

84. Berkata Musa: “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri”.

فَقَالُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

85. Lalu mereka berkata: “Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim,

وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

86. dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir”.

Ayat-ayat ini menunjukkan kepada kita, bahwa semua Bani Israel di masa Nabi Musa -Alaihissalam- semua beriman dan bertawakal kepada Allah ﷻ.

Bani Israel di Zaman Nabi Isa -Alahissalam

Ketika di masa Nabi Isa -Alaihissalam-, Bani Israel ada yang beriman kepada Nabi Isa dan ada yang tidak beriman. Bani Israel yang mengimani bahwa Nabi Isa adalah seorang Rasul bukan tuhan, maka ia tetap dalam keislamannya. Sedangkan bagi yang kufur dengan mengimani nabi Isa sebagai tuhan, maka ia telah keluar dari Islam. Di antara ayat yang menunjukkan hal ini yaitu firman Allah ﷻ:

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”. (QS. Shaf: 6)

 

Allah ﷻ juga berfirman: 

فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنْهُمُ ٱلْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِ ۖ قَالَ ٱلْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَٱشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. (QS. Ali Imran: 52)

 Siapa yang Paling Banyak dipuji dan dicela Allah ﷻ?

Al-Qur’an banyak memuji Bani Israel, sedikit mencela mereka. Namun ketika Al-Qur’an berbicara tentang Yahudi, Al-Quran sama sekali tidak pernah memujinya.

  • Allah ﷻ memuji Bani Israel dalam firman-Nya:

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحُكْمَ وَٱلنُّبُوَّةَ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَى ٱلْعَٰلَمِينَ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezeki-rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya). (QS. Al-Jatsiyah: 16)

  • Allah ﷻ Mencela Bani Israel: 

وَقَضَيْنَآ إِلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ فِى ٱلْكِتَٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا

 Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar". (QS. Al-Isra’: 4)

  • Allah ﷻ mencela Yahudi: 

وَقَالَتِ ٱلْيَهُودُ يَدُ ٱللَّهِ مَغْلُولَةٌ ۚ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا۟ بِمَا قَالُوا۟ ۘ بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنفِقُ كَيْفَ يَشَآءُ ۚ 

Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. (QS. Al-Maidah: 64)

 

Kesimpulan

Dari Hujjah-hujjah di atas dapat kita simpulkan, bahwa:

  1. Yahudi muncul setelah diutusnya nabi Isa -Alaihissalam- sebagai Rasul. Pada masa nabi Isa, Bani Israel terbagi menjadi 2 bagian; Bani Israel yang beriman dan Bani Israel yang ingkar, bahkan mereka yang ingkar menyatakan Nabi Isa dan Ibundanya Maryam termasuk pendusta.
  2. Semua penyebutan Yahudi dalam Al-Qur’an mendapat celaan Allah ﷻ, sedangkan penyebutan Bani Israel lebih banyak dipuji daripada dicela.
  3. Israel penjajah yang kita kenal saat ini, mereka yang berpegang teguh dengan agama yahudi. Bukanlah Bani Israel yang ada dalam Al-Qur’an.

.

Semoga bermanfaat.

Barakallahufikum Jami’an

lanjut baca