BIOGRAFI IMAM AL-GHAZALI : BAGIAN 2

Artikel Dosen    26 Sep 2023    1 menit baca
BIOGRAFI IMAM AL-GHAZALI : BAGIAN 2

Jasa Pembegal dalam Menulis 200 Kitab 

Di Usia 15 tahun Imam Al-Ghazali mengambil ilmu Fiqih di Thus Dari Syeikh Ahmad Arradzkani, kemudian ada Syeikh Al-Isma’ili. Beliau menulis ta’liq (catatan) dari apa yang disampaikan oleh gurunya dan tanpa menghafal ataupun mentasmi’kan lagi kepada gurunya.

 

Suatu ketika ditengah perjalanan pulang dari Jurjan ke Thus, beliau bertemu dengan para pembegal (perampok). 

Diceritakan oleh beliau bahwa, “Telah membegal pada kami para pembegal jalan, Para pembegal mengambil semua apa yang ada bersama kami. Kemudian, mereka berlalu. Kemudian aku mengikutinya. Kemudian menolehlah kepadaku yaitu para pembesar mereka atau para panglimanya.”

 

Panglima begal itu berkata, "pulanglah jika tidak engkau celaka, dan jika tidak celaka engkau rusak"

 

Maka Imam Al Ghazali berkata, "aku meminta dengan Dzat yang engkau mengharapkan keselamatan Dari-Nya (maksudnya Allah). Kembalikanlah kepadaku buku catatan tadi saja!”.

 

Semua hartanya sudah diambil dan beliau mengikuti para pembegal tadi, beliau hanya meminta buku catatannya saja, yang dicatat selama belajar tadi.

Imam Al Ghazali berkata, "engkau sama sekali tidak bisa memanfaatkan itu".

 

Maka panglima tadi berkata, “ apa itu catatanmu?”

"aku telah menulis di al mikhlah (semacam tas jaman dahulu), aku berhijrah untuk mendengarkannya dan untuk menulisnya dan mengetahui ilmunya"

 

Lalu pembegal itu terlawa dan berkata, “bagaimana engkau menyangka bahwasanya engkau itu mengetahui ilmunya? Dan sungguh kami telah mengambilnya darimu dan engkau sendirian tanpa ilmu tersebut, dan kau tersisa tanpa ilmu"

 

Panglima begal itu kemudian memerintahkan kepada sahabatnya untuk menyerahkan buku catatan tersebut kepada Imam Al Ghazali.

 

Maka dari kejadian pembegalan itu Imam Al Ghazali tersadar bahwa selama belajar beberapa tahun itu, ilmunya hanya di buku. Akhirnya beliau menyibukkan diri dengan buku catatan itu. Kemudian menyibukkan selama 3 tahun, dari tahun tujuh 470 H hingga 473 Hijriah. Dan di masa depan beliau mengarang berbagai kitab yang kurang lebih 200 karya sebab pembegal itu. 

lanjut baca