Wafatnya Ibnul Jauzi
Kemudian, Imam Ibnul Jauzi disebutkan wafat pada hari kedua belas dari Bulan Ramadhan pada tahun ke 597 H di usianya sekitar 87 tahun. Dikatakan, para ulama sejarah mengatakan bahwa ketika meninggalnya Ibnul Jauzi, Baghdad menjadi yaumil mas'ud, yaitu orang-orang banyak yang datang ke sana untuk ikut menshalatkan dan ikut menyaksikan penguburan dari seorang ulama yang besar. Di mana orang-orang berdesakan, berkumpul untuk melihat, mengantarkan jenazahnya ke tempat peristirahatan terakhir. Kemudian ternyata di kubur di sebelah gurunya. Yaitu Imam Ahmad bin Hanbal rahimahumallahu rahmatan waasi’an. Semoga Allah kemudian memberikan rahmat-Nya untuk mereka berdua.
Dikatakan bahwa karena meninggalnya pada tanggal 12 Ramadhan, maka banyak yang berbuka puasa karena saking padatnya pada waktu itu. Dan juga karena panasnya cuaca pada waktu itu di Baghdad yang kita kenal dengan panasnya. Kemudian Imam Ibnul Jauzi pernah memberikan wasiat kepada cucunya, untuk menulis di nisannya itu sebuah syair yang syairnya hari ini banyak digali, dikaji, dan dipakai oleh para ulama untuk mengingatkan kita tentang taubat dan kematian. Imam Ibnul Jauzi mengatakan:
Wahai dzat yang memiliki banyak pengampunan,
untukku orang yang banyak dosanya.
Telah datang kepada-Mu orang yang banyak dosa.
Kemudian imam Ibnul Jauzi mensifatkan dirinya itu banyak dosa, dimana dia mengharapkan pengampunan dari kesalahan, dari kemaksiatan yang banyak dia lakukan
dimana aku ini merupakan tamu,
dan sebaik-baik apa yang didapatkan oleh tamu adalah rasa ihsan dari orang yang ditamukan (artinya dari ahlul baitnya).
Ini merupakan sebuah kisah yang singkat, sebuah biografi singkat dari apa yang kita sebutkan tentang Imam Ibnul Jauzi. Dimana orang yang ingin mengkaji lebih lanjut tentang beliau, maka bisa membahas atau membaca kitab-kitab tafsir yang membahas tentang beliau.