PERBUATAN BAIK DAN BURUK, LEBIH MUDAH MANA?

Artikel Dosen    04 Sep 2024    3 menit baca
PERBUATAN BAIK DAN BURUK, LEBIH MUDAH MANA?

Sebagai makhluk yang dianugerahi kebebasan oleh Allah SWT, setiap manusia memiliki kewenangan untuk menentukan pilihan tindakannya sendiri. Apakah itu perbuatan baik atau buruk, semuanya bergantung pada keputusan yang kita buat. Namun, pilihan kita tersebut tidak semata-mata berdiri sendiri, melainkan membawa konsekuensi dan dampak yang harus kita pertanggungjawabkan.

Nilai dan Dampak dari Perbuatan

Setiap perbuatan atau tingkah laku yang kita lakukan memiliki nilai, baik itu bernilai baik maupun buruk. Perbuatan yang bernilai baik tentunya akan memberikan dampak positif, sementara perbuatan yang bernilai buruk akan menimbulkan dampak negatif. Hal ini penting untuk dipahami, karena kita tidak pernah lepas dari tanggung jawab atas apa yang telah kita perbuat. Allah berfirman:

كُلُّ نَفۡسِۢ بِمَا كَسَبَتۡ رَهِينَةٌ ٣٨

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, [Al Muddaththir:38]

 

Allah tidak memaksa manusia untuk selalu berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk. Namun, Dia menyediakan balasan sebagai wujud konsekuensi dari pilihan yang kita ambil. Artinya, kita tidak bisa mengelak dari dampak yang akan kita tanggung akibat perbuatan kita sendiri. Allah berfirman:

إِنَّ سَعۡيَكُمۡ لَشَتَّىٰ ٤ فَأَمَّا مَنۡ أَعۡطَىٰ وَٱتَّقَىٰ ٥ وَصَدَّقَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ ٦ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡيُسۡرَىٰ ٧ وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسۡتَغۡنَىٰ ٨ وَكَذَّبَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ ٩ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡعُسۡرَىٰ ١٠

Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. [Al Layl:4]

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, [Al Layl:5]

Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), [Al Layl:6]

Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. [Al Layl:7]

Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, [Al Layl:8]

Serta mendustakan pahala terbaik, [Al Layl:9]

Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. [Al Layl:10]

Kemudahan untuk Berbuat Baik

Dalam hal ini, bahkan Allah telah memudahkan manusia untuk berbuat baik, baik dari segi fisik maupun psikis. Struktur tubuh kita dan kemampuan akal pikiran kita telah didesain sedemikian rupa untuk mudah melakukan kebaikan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT sebenarnya menghendaki kebaikan bagi umat-Nya.

Dari penjelasan sebelumnya, kita dapat melihat bahwa Allah telah memberikan kemudahan bagi manusia untuk berbuat baik, baik dari segi fisik maupun psikis. Hal ini dapat dilihat dari contoh sederhana seperti senyuman.

Senyuman merupakan salah satu perbuatan baik yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah bahkan bersabda:

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu (HR. Tirmidzi, No: 1956)

Studi ilmiah pun menunjukkan bahwa untuk membuat ekspresi positif seperti senyum, hanya dibutuhkan 14 otot, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ekspresi negatif yang membutuhkan 43 otot.[1]

Ini menunjukkan bahwa Allah telah merancang struktur tubuh dan kemampuan manusia sedemikian rupa sehingga mudah bagi kita untuk melakukan kebaikan. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak berbuat baik, karena Allah telah memberikan kemudahan dan kecenderungan untuk itu.

Apa Kata Al-Qur’an?

Sudah selayaknya bagi kita, kaum muslimin, untuk melihat segala sesuatu dari kaca mata Al-Qur'an, tak terkecuali dalam konteks ini. Melalui ketelitian dalam pemilihan kata, Al-Qur'an menyampaikan sebuah makna yang mendalam, bahwa perbuatan baik itu sejatinya lebih mudah dilakukan ketimbang perbuatan buruk.

Untuk lebih memahami hal ini, mari kita perhatikan firman Allah berikut:

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ .... ٢٨٦

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Baginya (pahala) berdasarkan apa yang telah ia usahakan, dan atasnya (hukuman) berdasarkan apa yang telah ia usahakan....". [Al Baqarah:286]

Perhatikanlah kata كسبت dan اكتسبت, apakah keduanya sama? Tentu tidak! Lalu apa saja perbedaan antara keduanya?

-        Kata كسبت terdiri dari 4 huruf, sedangkan kata اكتسبت terdiri dari 6 huruf.

-        Kata كسبت merujuk pada perbuatan baik beserta dampaknya berupa pahala, sedangkan kata اكتسبت merujuk pada perbuatan buruk beserta dampaknya berupa hukuman.

Apa maksudnya?

Dalam Al-Qur'an, setiap tambahan huruf dalam sebuah kata memiliki tambahan makna. Hal ini dapat kita amati dengan seksama jika kita mentadabburi ayat-ayatNya.

Berkenaan dengan perbuatan baik beserta dampaknya, Al-Qur'an menggunakan kata yang hanya terdiri dari 4 huruf. Sedangkan untuk perbuatan buruk beserta dampaknya, Al-Qur'an menggunakan kata yang terdiri dari 6 huruf. Perbedaan ini menunjukkan bahwa perbuatan buruk beserta dampaknya memiliki beban yang lebih berat.

Pada dasarnya, manusia lebih mudah untuk mengerjakan kebaikan daripada keburukan. Namun, manusia telah keluar dari fitrahnya, sehingga dalam pandangannya, perbuatan buruk sering kali terlihat lebih mudah untuk dikerjakan. Padahal, Allah telah menciptakan manusia dengan kecenderungan alami untuk berbuat baik, sebagaimana tercermin dalam struktur fisik dan psikis kita.

Pemahaman ini menegaskan kembali bahwa Allah telah memberikan kemudahan bagi manusia untuk berbuat baik. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita kembali kepada fitrah kita dan memilih untuk melakukan kebaikan, yang pada hakikatnya lebih ringan dan membawa dampak positif yang lebih besar.

Wallahu A’lamu bis Shawab

 

Oleh: M Abduh Al Baihaqi, Lc 

 

lanjut baca